3/15/17

Cara Budidaya Lobster Air Tawar Rumahan

| 3/15/17
Bisnis budidaya Lobster memang cukup menjanjikan. Lobster sangat terkenal sebagai menu restoran yang cukup mahal. Namun, tahukah kalian bahwa pada awalnya, Lobster atau sering juga disebut sebagai Crayfish ini merupakan makanan masyarakat miskin di daerah Maine (Masshacushetts) abad 19. Saat itu Lobster merupakan makanan bagi narapidana untuk menggangu selera makan mereka. Pada abad ke 20 lah Lobster pertama kali dikalengkan untuk konsumsi umum.

Cara budidaya Lobster Air Tawar (LAT) terbilang cukup cepat dan relatif gampang, jika dibandingkan dengan udang windu atau udang galah yang sedikit lebih rumit. Selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan, Lobster juga cukup terkenal sebagai salah satu ikan hias dalam aquarium dengan harga jual yang tidak kalah mahalnya. Namun kali ini kita akan lebih fokuskan pada budidaya Lobster Air Tawar sebagai makanan Restoran.

Jenis-jenis Lobster Air Tawar untuk konsumsi yang banyak dibudidayakan antara lain:

1. Red Claw (Cherax Quadricarinatus)

Red Claw awalnya dibudidayakan secara komersil di daerah Queensland dengan berat panen yang dihasilkan kisaran 35 - 130 gr. Lobster jenis ini banyak dicari karena dagingnya memiliki tekstur yang halus. Red Claw juga terbilang mudah untuk dibudidayakan karena lobster jenis ini tidak agresif sehingga dapat dibudidayakan berkelompok. Usia panen Red Claw pun relatif singkat dalam usia 6 hingga 12 bulan dalam kondisi budidaya yang optimal.

2. Common Yabby (Cherax Destructor)

Yabby merupakan jenis yang paling mudah dijumpai di Australia. Cherax Destructor mampu beradaptasi dalam lingkungan danau hingga pegunungan yang dingin. Menurut temuan arkeologi setempat, Yabby sudah mulai dikonsumsi oleh masyarakat asli Australia (Aborigin) sejak 28.000 tahun lalu. Dihabitat aslinya, ketika musim kering datang, mereka akan membuat lubang untuk berlindung hingga kedalaman 5 m. Sedang saat musim penghujan, mereka akan keluar untuk mencari makan dan perkawinan serta bermigrasi.

3. Red Swamp Crayfish (Procambarus Clarkii)

Lobster jenis ini banyak ditemukan di wilayah air tawar yang hangat seperti aliran sungai yang lambat, rawa-rawa, sawah, sistem irigasi dan waduk. Lobster jenis ini dikenal cukup tahan terhadap lingkungan dengan air musiman, bahkan dapat bertahan dari kekeringan hingga 4 bulan. Red Swamp Crayfish ini juga tumbuh lebih cepat dengan berat mencapai 50 g dalam ukuran panjang 5,5 - 12 cm. Umur rata-rata lobster ini sekitar 5 tahun, dengan kemampuannya untuk bertahan dari kadar oksigen relatif rendah, ia juga mampu mentolelir sedikit kandungan garam. Namun dalam pembudidayaan Lobster jenis Procambarus Clarkii ini harus terpisah-pisah, karena mereka terkenal cukup ganas.

Setiap jenis lobster memiliki keunggulan dan kebisaan dalam habitatnya masing-masing. Dengan mengenal jenisnya, Diharapkan mempermudah Anda untuk mengenali model budidaya yang tepat untuk jenisnya. 


Lingkungan Budidaya Lobster dibuat dengan perlakuan mirip habitatnya di alam dengan karakter sebagai berikut:

A. Lingkungan Alami Lobster Air Tawar

Secara alami, Lobster Air Tawar hidup di daerah rawa-rawa, danau, atau sungai dengan ciri-ciri dasar yang terdiri dari campuran lumpur, pasir dan batuan juga memiliki tepi yang relatif dangkal. Selain itu, diperlukan juga tumbuhan air atau pohon daratan yang memiliki akar terendam dalam air. Media-media tersebut dibutuhkan untuk memberikan kadar oksigen dalam air dengan kadar oksigen terbaiknya sekitar 4 ppm. Sedang untuk temperatur lingkungannya sendiri, Lobster dapat bertahan pada suhu hampir mendekati batas beku hingga 35 derajat celsius. Namun agar lebih optimal agar dapat dijaga pada suhu antara 25 - 29 derajat celcius.

B. Makanan Lobster Air Tawar

Lobster merupakan makhluk Omnivora yang berarti mereka dapat mengkonsumsi berbagai jenis makanan. Dalam habitat asalnya, Lobster akan aktif dimalam hari untuk mencari makanan berupa umbi-umbian, biji-bijian, bangkai hewan, atau bahkan kanibalisme dengan memangsa sebangsa udang. Makanan yang dapat kita berikan dalam budidaya dapat berupa potongan udang dengan campuran pelet sebanyak 2x dalam sehari.

C. Reproduksi Lobster Air Tawar

Tentu saja ketika Anda ingin mengembangbiakan lobster, Anda perlu mengetahui kebiasaan reproduksi lobster. Seacra umum, jenis kelamin Lobster dapat dibedakan setelah berusia 2 bulan atau saat mencapai panjang rata-rata 5 - 7 cm. Untuk menghasilkan telur yang lebih banyak dan anakan (juvenile) dengan kualitas baik harus berumur 6 - 7 bulan yang belum pernah mengalami reproduksi dan juga memiliki panjang lebih dari 20 cm karena panjang tubuh ini akan sangat mempengaruhi jumlah telur yang akan dihasilkan.
Secara alami, Lobster akan mencari pasangannya sendiri hingga lobster betina bertelur. Karena lobster juga termasuk hewan kanibal, maka disarankan agar memberi makanan lebih banyak pada indukan pada siang hari (25%) dan pada malam hari lebih banyak (75%).

D. Molting / Pergantian Kulit Pada Lobster

Lobster juga melakukan pergantian kulit dalam beberapa periode, tanda-tanda yang dapat dikenali ketika lobster sedang atau akan mengalami molting dapat dilihat pada aktifitasnya yang lebih banyak berdiam diri di dasar kolam, dan kulit-kulitnya terlihat melonggar. Pada saat ini, lobster akan sedikit melemah dan berpotensi besar menjadi santapan rekan-rekannya, oleh sebab itu pada saat proses ini perlu Anda berikan perhatian lebih atau memisahkannya dari kelompok.


Metode pengembangbiakan Lobster dibagi dalam 2 model:

1. Budidaya Lobster Air Tawar Menggunakan Akuarium

Sebenarnya akuarium lebih cocok sebagai media pembenihan dari pada media pembesaran karena ukurannya yang terbatas. Keunggulan menggunakan akuarium yaitu Anda dapat melihat perkembangan lobster dengan lebih baik termasuk saat mereka melakukan molting atau saat bertelur. Beberapa aksesori yang dibutuhkan antara lain yaitu Aerator atau pompa udara, Shelter sebagai tempat berlindung lobster (dapat berupa batu bata, tatakan telur atau paranet), Pipa paralon (PVC), serta beberapa tanaman Air.

2. Budidaya Lobster Air Tawar Dalam Tambak atau Kolam

Dengan kondisi lingkungan yang disesuaikan seperti yang I-Bisnis sebutkan sebelumnya tentang habitat alami Lobster Air Tawar dan mengenali resiko-resiko kanibal oleh kebiasaan Lobster, maka Tambak atau kolam akan lebih cocok digunakan sebagai media dalam pembesaran lobster hingga masa panen.

Simak Video berikut untuk pemahaman lebih lanjut:


Berapa Harga Lobster Air Tawar dan Keuntungan Dari Usaha Budidaya Lobster?

Pada tahun 2015, harga Lobster Air Tawar berukuran 100 gr dihargai sekitar Rp. 150.000,- / kg. Rata-rata peternak Lobster melakukan panen setiap 6 bulan sekali. Dari beberapa pengalaman peternak Lobster, dengan kolam 1 hektar dapat menghasilkan Lobster sebanyak 1.600 kg. Jika kita hitung dengan harga perkilogramnya Rp. 150.000,-, maka setiap panen akan menghasilkan 240 Jt. atau per bulannya dapat dihasilkan 40 Jt.

Untuk tata cara pengembangbiakan secara lebih detail dapat Anda temukan dalam situs-situs spesialis budidaya lobster atau dapat langsung berkunjung ke para peternak Lobster. Memang dalam budidaya lobster cukup banyak yang harus dicermati namun ketika Anda benar-benar menjalankan bisnis ini dan semakin terbiasa dengan perilaku alami lobster, maka Anda akan semakin produktif dan merasa segalanya lebih mudah dari yang Anda perkirakan sebelumnya. Selain budidaya lobster, Anda juga dapat mencoba budidaya ikan Lele atau budidaya ikan bawal. Semoga dapat menginspirasi sobat i-Bisnis.


Ada dua aturan untuk menjadi sukses. Pertama, cari tahu hal yang ingin Anda lakukan. Kedua, lakukan hal tersebut.” – Mario Cuomo

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Demi kenyamanan dan keamanan pengguna dan memastikan bahwa setiap komentar pembaca telah kami terima, maka setiap komentar akan kami moderasi terlebih dahulu. Harap tidak melakukan spam link, atau memberi komentar yang tidak berhubungan dengan topik artikel.

Terima Kasih