2/01/18

Review Pengalaman Investasi Reksadana

| 2/01/18
Review Pengalaman Investasi Reksadana
Sudah seberapa banyak tabungan Anda di Bank? Sudah berapa lama Anda mengendapkan uang Anda di Bank? Lalu, apakah uang Anda di bank semakin bertambah atau justru menyusut? Bisa jadi semakin bertambah karena Anda rajin menabung atau Anda tempatkan pada deposito, atau justru berkurang akibat biaya administrasi dan kemudahan penarikan dana yang menggoda Anda untuk berbelanja. Fakta inilah yang dirasakan oleh salah seorang narasumber kami yang demi menjaga privasi dan keamanan tidak akan kami sebutkan namanya. Di akhir artikel, Beliau akan menuturkan sedikit pengalamannya dalam mencari-cari penghasilan tambahan hingga akhirnya terpaut pada investasi reksadana.

Sekilas Mengenal Investasi Reksadana

Seperti yang kami sebutkan dalam artikel Memulai Investasi Reksadana bahwa Reksadana bersifat seperti sebuah wadah yang menampung dana dari investor untuk kemudian dikelola oleh Manajer Investasi dalam berbagai bentuk investasi berupa Saham, Surat Berharga, Obligasi, Pasar Index, dan sebagainya sesuai dengan jenis reksadana yang dipilih oleh investor dalam bentuk portofolio Unit Penyertaan (UP). Seiring dengan keuntungan yang didapat oleh Manajer Investasi akan membuat nilai aktiva bersih (NAB) meningkat. Ilustrasi singkatnya ketika Anda membeli suatu reksadana sejumlah Rp. 100.000,- dengan NAB Rp. 2.000,- Anda akan mendapat 50 Unit Penyertaan, dalam kurun waktu 1 tahun NAB meningkat menjadi Rp. 3.000,- maka nilai investasi Anda menjadi 50 UP x Rp. 3.000,- = Rp.150.000,-. Begitu pula jika terjadi depresiasi, Anda pun bisa mengalami kerugian tetapi hal ini jarang terjadi jika Anda melakukan investasi jangka panjang. Namun dalam berinvestasi reksadana tidak diperlukan banyak pengalaman.






Alasan Memilih Investasi Reksadana

1. Mendapat penghasilan pasif

Mengingat kata-kata dari investor dunia Warren Buffet yang mengatakan “Jika Anda belum bisa menghasilkan uang ketika tidur, maka Anda akan bekerja seumur hidup”. Kalimat ini cukup singkat namun benar adanya. Berapa lama Anda akan terus bekerja? Tentu setiap orang ingin menikmati hidupnya di masa-masa akhir setelah berjuang cukup lama untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan mempersiapkan generasi penerus. Namun pernahkah Anda mentukan kapan mulai pensiun? Dan bagaimana Anda akan bertahan selama pensiun? Reksadana bisa menjadi salah satu solusi bagi Anda yang ingin mempersiapkan masa depan. Mengingat Indonesia masih menjadi salah satu negara berkembang maka potensi Anda untuk mendapatkan keuntungan berinvestasi masih terbuka lebar.

2. Mempercepat mencapai tujuan investasi

Anda ingin membeli rumah? Mobil? Mempersiapkan kuliah anak? Atau pergi Haji ke tanah suci dalam beberapa tahun mendatang? Jika Anda hanya mengandalkan tabungan dari gaji/pendapatan saat ini tentu jalan yang Anda tempuh akan cukup terjal karena semakin lama harga-harga kebutuhan pokok terus meningkat sedangkan tabungan Anda akan semakin tergerus inflasi. Dengan berinvestasi pada reksadana, Anda bisa mengungguli kenaikan inflasi dan membuat tabungan Anda semakin bertambah seiring waktu.

3. Resiko lebih kecil

Seperti yang i-Bisnis sebutkan sebelumnya bahwa resiko berinvestasi di reksadana cukup kecil karena investasi Anda dikelola oleh Manajer Investasi yang sudah cukup ahli dalam bidangnya. Dibandingkan dengan harus mengambil resiko sendiri dengan pengetahuan investasi yang ala kadarnya Anda justru akan kesulitan mengatur investasi Anda dan beresiko kehilangan investasi lebih besar. Seperti kata pengalaman mereka yang telah berinvestasi pada reksadana.

4. Dapat dicairkan sewaktu-waktu

Meski memiliki sifat hampir seperti Deposito, namun keunggulan reksadana adalah Anda tidak terikat oleh jangka waktu investasi. Anda bisa mengambil sebagian atau keseluruhan investasi Anda kapanpun tanpa dikenakan denda dan tidak ada batas minimum sisa saldo.

5. Nilai minimum investasi tergolong murah

Dibandingkan jenis investasi lain seperti rumah yang pasti berharga ratusan juta per unit atau emas yang saat ini per satu gram berharga Rp. 600.000,-an tentu investasi reksadana jauh lebih murah. Anda dapat mulai berinvestasi reksadana hanya dengan Rp.100.000,- atau lebih.

6. Membantu menyelamatkan aset negara

Terdengar sedikit patriotik, namun tahukah Anda bahwa saat ini lebih dari 70% saham-saham terbuka yang dijual oleh bursa efek dimiliki oleh asing, dan saat ini hanya sekitar 10% dari total penduduk Indonesia yang menempatkan investasinya dipasar modal. Hal ini cukup membahayakan jika suatu saat para investor tersebut menarik keseluruhan investasi mereka maka Indonesia bisa dilanda krisis ekonomi. Dengan berinvestasi pada reksadana meski hanya sekecil apa pun jika dilakukan oleh sebagian besar masyarakat tentu bisa perlahan menggeser kepemilikan modal asing dan menyelamatkan negri ini.






Review Hasil Pengalaman Investasi Reksadana oleh Narasumber

Sebelumnya kita kenali narasumber kita sebagai seorang karyawan swasta disebuah kota kecil di wilayah Kalimantan Timur. Tuntutan pekerjaan yang mengharuskan bekerja dari pagi hingga petang membuat Beliau tidak memiliki waktu untuk menjalankan bisnis meski sudah menjadi impiannya untuk memiliki usaha dan mendapatkan penghasilan pasif dari usahanya (jika sudah memiliki karyawan dalam bisnis). Karena keterbatasan tersebut mendorong Beliau untuk mencoba berbagai jenis hal yang berpotensi menghasilkan pendapatan tambahan mulai dari menjadi seorang freelance designer, Online shop dari barang impor, Blogging, hingga program peer to peer lending dan akhirnya dari berbagai pengalaman tersebut membawanya berlabuh pada investasi Reksadana dan saat ini mengaku terinspirasi oleh Warren Buffet untuk mempelajari pasar saham.

Dari kegiatan Freelance dengan keahlian seadanya ternyata cukup sulit menghadapi persaingan dengan para ahli dibidangnya, meski hasil yang diperoleh pun cukup menarik karena terbayarkan dalam mata uang USD. Usaha online shop yang dijalankan sebenarnya cukup menarik, namun karena terkendala kurangnya waktu luang membuat Beliau kerepotan mengatasi impor barang dan permintaan yang ada lalu akhirnya menutup toko untuk menghindari kekecewaan pelanggan. Sambil mengisi waktu luang narasumber kami pun membuat beberapa tulisan dalam dua blog yang dikelolanya hingga saat ini sebagai sumber pendapatan pasif lainnya. Mendengar saat ini sedang booming adanya program peer to peer lending membuat beliau penasaran dan mencoba, setelah bergabung dengan salah satu penyedia layanan P2P Lending dan mulai menanamkan modalnya, beliau mengaku belum merasa puas dengan yang dihasilkannya dari program tersebut, namun program ini bisa membantu banyak wirausahawan dalam negri untuk berkembang sehingga beliau tetap menyimpan sebagian modalnya dalam program tersebut.

Setelah beberapa minggu mencari jenis investasi lainnya, beliau menemukan investasi reksadana dan semakin tertarik untuk mempelajarinya dan hingga akhirnya saat ini beliau merasa bahwa investasi reksadana masih menjadi investasi terbaik yang pernah dikenalnya.


Berapa return / pendapatan yang diperoleh dari reksadana?

Dalam investasi reksadana, Anda tidak dapat menentukan besaran pendapatan yang akan diperoleh karena banyak sekali faktor yang menentukan, tetapi Anda dapat memperkirakannya dari kinerja reksadana di masa lalu dan mengikuti perkembangan perekonomian dalam negri maupun perekonomian dunia. Namun narasumber kami mengungkapkan sedikit mengenai return yang diperoleh hingga saat ini sangat memuaskan untuk sebuah investasi dengan modal kecil. Narasumber mengaku mulai berinvestasi pada minggu kedua bulan januari ’17, awalnya hanya mencoba terjun untuk memuaskan rasa penasaran setelah berminggu-minggu mempelajari seluk beluk investasi reksadana. Selang 3 hari ternyata perolehannya cukup mengejutkan sehingga Beliau menambahkan investasinya saat itu juga dan membagi dalam empat pilihan reksadana. Alhasil, dalam kurun waktu kurang dari 3 minggu, dari jumlah modal sebesar dari 8,5 Juta sudah bisa didapat hasil hampir Rp. 429.000,- atau tumbuh sebesar 5,05%. Hal ini dirasa jauh lebih baik dari berbagai bentuk investasi yang pernah narasumber coba sebelumnya.

Review Pendapatan Investasi Reksadana.jpeg
Review Pendapatan Investasi Reksa Dana

Beberapa pengakuan pengalaman investor reksadana lainnya

Selain dari pengakuan narasumber kami, Anda juga bisa menemukan banyak sekali cerita pengalaman investasi di reksa dana dalam penelusuran Google. Sebagai contoh kami mengambil sebuah thread dari kaskus.co.id mengenai testimoni tiga investor reksa dana yang kami rangkum berikut:

1. Muhammad Fath
Pengalaman beliau awalnya berencana berinvestasi untuk biaya sekolah anaknya yang baru lahir tahun 2014 silam. Beliau mulai Investasi reksadana sejak tahun 2013 dan memang memiliki tujuan jangka panjang sehingga dipilihnya reksa dana saham. Ia mengaku bahwa reksa dana dipilihnya karena cukup ringkas tidak perlu mengecek setiap waktu, tingkat resiko reksa dana pun dinilai lebih aman dengan return lebih besar dari deposito. Meski kadang reksa dana saham sering berfluktuasi namun ia merasa cukup tenang karena meski kadang terjadi penurunan, namun biasanya pada akhir tahun akan kembali melonjak. Ia pun berencana untuk semakin meningkatkan investasinya untuk kelanjutan biaya kuliah anaknya kelak.






2. Maya Triana
Ibu rumah tangga ini menjadi semakin ketagihan berinvestasi pada reksa dana setelah pengalaman pertama kali mencoba. Awalnya beliau mengetahui adanya reksa dana dari sebuah acara televisi dan tertarik untuk mencobanya. Meski awalnya sang suami tidak menyetujuinya, ia nekat menanamkan modalnya sebesar Rp. 500,000,- dan rutin melakukan top-up setiap tiga bulan. Tanpa mengetahui saldo akhir reksa dana yang dimilikinya, pada bulan ke delapan ia mencoba mengambil seluruh investasinya dan terkejut. Tanpa disangka, ternyata dari keseluruhan modal yang ditanamnya telah tumbuh sebesar 10%. Ia pun menceritakan pada sang suami, kini mereka berdua semakin tertarik dan rutin menyisihkan 10-20% dari pendapatan sang suami setiap awal bulan.

3. M. Zabidin
Meski telah memiliki pengalaman sebagai seorang pengusaha batu bara dan kelapa sawit ini, namun tetap berinvestasi pada reksa dana saham. Beliau memilih reksa dana karena tidak seperti ketika berinvestasi saham, reksa dana dinyatakan lebih aman meski kadang ada penurunan, pada akhirnya akan tetap meningkat. Kemudahan dalam berinvestasi juga menjadi salah satu poin yang diunggulkannya. Tidak perlu lagi mendatangi kantor broker untuk berinvestasi, kini cukup dengan klik beli pada jenis reksa dana yang diinginkan, transfer dan selesai. Dana Anda akan dikelola oleh para ahli sebagai Manajer Investasi.



Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Demi kenyamanan dan keamanan pengguna dan memastikan bahwa setiap komentar pembaca telah kami terima, maka setiap komentar akan kami moderasi terlebih dahulu. Harap tidak melakukan spam link, atau memberi komentar yang tidak berhubungan dengan topik artikel.

Terima Kasih